Selasa, 17 Agustus 2010

BEDAH PLASTIK

Bedah Plastik
 Rekonstruksi :
• bawaan : labioschisis, palatoschisis, hipospadia, mikrotia (pada daun telinga)
• trauma : luka bakar,luka pada wajah,patah tulang wajah
• infeksi
• tumor :
 jinak  hemangioma, nevus, kutil
 ganas  basal cell carcinoma, squamous cell carcinoma
 Aestetik :
 Estetik wajah :
 Blepharoplasti  membuat lipatan pada kelopak mata
 Rhinoplasti (augmentasi dan mengurangi)
 Mentoplasti (pada dagu)
 Facelifting (penarikan kulit ke atas  utk kencangkan kulit wajah)
 Estetik payudara :
 Memperbesar
 Mengangkat
 Mengecilkan
 Memperbaiki puting
 Lemak permukaan :
 Perut
 Paha – pantat
 Perut :
 Lipectomi (lemak + kulit dibuang)  sebaiknya lakukan liposuction dulu
 Liposuction (sedot lemak  jika kulit masih bagus)
________________________________________
Hypospadia
Kelainan bawaan, perkembangan urethra yang tidak sempurna, muara urethra terletak lebih proximal dari letak normal pada ujung glans penis.
 Asal kata Yunani :  Hypo : dibawah
 Spados : robek
 Insidens :
 Faktor keturunan : rendah 9,6 – 14 % dari kasus.
 1 : 300 kelahiran lelaki pada kulit putih.
 Embriologi :
 Gangguan penyatuan lipatan–lipatan urethra.
 Pada akhir bulan ke–3 kedua lipatan urethra menutupi lempeng urethra.
 Bagian paling distal dibentuk pada bulan ke– .
 Anatomi :
 Glans penis lebih datar, alur ventralnya datar.
 Preputium bagian ventral tidak terbentuk.
 Bagian dorsal kulit prepucium berlebihan disebut dorsal hood.
 Jika meatus letak pada scrotum atau perineum, scrotum terbelah dua.
 Kulit penis sebelah ventral, distal dari meatus tipis, serta jaringan subcutis.
Fascia dartos, fascia buck dari corpus spongiosum tidak terbentuk, diganti oleh jaringan ikat fibrous yang padat dan berbentuk kipas yang menyebabkan penis bengkak ke ventral, inilah yang disebut chordae.
 Klasifikasi :
 Glanular : meatus pada glans
 Scrotal : meatus pada scrotal
 Distal penile : meatus pada 1/3 distal penis
 Perineal : meatus pada perineus
 Penile : meatus pada 1/3 tengah & proximal penis
 Peno scrotal : meatus pada penoscrotal
 Pengelolaan :
 Circumcisi merupakan kontra indikasi.
 Umur 1 tahun dapat dilakukan tindakan koreksi chordae.
Umur 4 – 5 tahun tindakan urethroplasty.
 Langkah – langkah pada operasi hypospadia :
 Koreksi meatus : - stenosis
- urethra assesorius
 Koreksi chordae : bila ada.
 Rekonstruksi urethra :
* Cukup lebar
* Tidak berambut
* Uniform
* Mempunyai potensi bertumbuh normal
* E lastis
* Sampai ke ujung glans
 Pengalihan kulit dorsal penis yang berlebihan ke ventral.
 Koreksi malformasi–malformasi yang berhubungan.
 Teknik operasi
I. Satu tahap :
• Thomas R. Broadbent
• Esat Toksu
• John D. Desprez
• N. Scudeni
• NLester Persky
• Ti Song Chang
• Charles E. Horton
• Charles J. Devine
II. Dua tahap :
• Van der Neculen
• J. M. Maes
• Byars
• Denis Browne
III. Tiga tahap :
• Ormond
• S. Culp
 Komplikasi
 Dini : (infeksi, fistula, hematom, dehisensi luka/luka robek lagi)
 Lanjut : (urethra pendek, divertikel, striktur, batu)
________________________________________
HEMANGIOMA
 Tumor jinak pembuluh darah–arteri, vena, korpus.
 Terjadi oleh gangguan perkembangan pembuluh darah utama.
 Congenital.
 Lesi bersifat elastik, kompressibel, datar/sedikit timbul, bulat/berlobus, warna dari merah muda sampai merah kebiruan/ungu.
 Lesi terutama pada leher dan kepala dan berlokasi pada dermis dan subkutis selain itu dapat timbul pada bagian tubuh lain.
 27 % tampak sejak lahir.
85 % tampak pada umur 1 tahun.
 Syndrom yang berhubungan dengan Hemangioma :
- Sturge Weber Syndrome
- Maffucci Syndrome
 Etiologi
- Kongenital ± 75 %
- Trauma
- Idiopatik
 Klasifikasi
Berdasarkan tipe pembuluh darah
A. Hemangioma Kapiler
 Port wine stain
 Strawberry Hemangioma
 Senile Hemangioma
 Pyogenik Granuloma
 Salmon Patch
B. Kavernous Hemangioma
C. Mix Hemangioma (kapiler & kavernous)
D. Hemangioma lain :
 Verrukous Hemangioma
 Keratotik Hemangioma
 Sklerosing Hemangioma
________________________________________
HEMANGIOMA KAPILER
1. Strawberry Hemangioma
• Sering ditemukan.
• Terjadi dari proliferasi aktif stroma pembuluh darah kapiler yang imatur.
• Sebagian besar pada leher, kepala, dan juga tubuh, pada umumnya soliter, tapi bisa 2 – 4 buah.
• Pada saat lahir, lesi bintik–bintik kecil terang.
• Berkembang cepat dari distorsi & deformitas  ulserasi  jaringan parut.
• Bisa terjadi infeksi sekunder atau perdarahan.
• Hemangioma berhubungan dengan thrombositopenia & purpura  Kasabach Meritt Syndrome.
• Khas : akhir bulan 3 – bulan 6 pertumbuhan cepat.
• Involusi pada umur 6–12 bulan.
• Tanda dini : bintik putih ke abu–abuan (Gray White patch) pada bagian sentral lesi.
• Regresi spontan 75–95 % pada umur 5–7 tahun.
• Klinik :
- Lesi soliter, batas tegas. - Ukuran ½ - 3 cm
- Warna merah, lobulasi seperti strawberry. - Terutama leher dan kepala.
- Sedikit lebih tinggi dari kulit sekitarnya. - Paling sering ditemukan pada anak–anak.
• Pengobatan
Cenderung regressi spontan dan komplit, maka umumnya tidak memerlukan pengobatan.
Indikasi terapi agresif :
1.Terlibatnya struktur vital.
2. Pertumbuhan cepat dengan kemungkinan sequele yang serius untuk kosmetik.
3. Obstruksi mekanik orificium.
4. Perdarahan/kemungkinan terjadi perdarahan.
5. Kemungkinan kolaps kardiovaskuler.
• Tindakan
- Dry ice 1–2 minggu. - Penyinaran
- Scleroting solution. - Eksisi
• Pengamatan : Hemangioma yang berkembang cepat pada bayi.
Prednison 20 mg/hr, intermittent 5 mgg – 2 thn untuk supressi.
2. Port Wine Stain ( Nevus Flammeus)
• Merupakan malformasi kongenital pembuluh darah kapiler matur sejak lahir, pada wajah, unilateral, mengikuti persarafan n. sensoris, n. trigeminus.
Berupa : makula batas tegas, uniform, warna merah muda – merah gelap/kebiruan.
• Tidak terjadi regressi spontan, dan perlahan–lahan menjadi verroukous pada dewasa.
• Port wine stain pada sentral wajah.
- Konvulsi
- Gangguan intelegensia
- Hemiphlegia
- Gangguan/perubahan okuler
“Sturge Weber Disease”
• Klinis
- Pada bayi.
- Plaque merah muda sampai merah kebiruan; unilateral; wajah dan leher.
- Distribusi mengikuti N. sensoris trigeminus.
- Permukaan rata (= kulit).
- Test Diaskopi : warna lesi putih sebagian/seluruh.
- Persisten/tidak membesar.
• Terapi
Umumnya hasil tidak memuaskan
- Tattoo. - Operasi dengan/tanpa skin graft.
- Sinar laser  hasil kurang baik. - “Cover mark”  krim tahan air.
- Penyinaran  radioresisten  perlu dosis tinggi  atrofi radio dermatitis.
3. Senile Hemagioma
• Banyak terdapat pada umur lanjut, Onset pada saat remaja.
• Utama : batang tubuh, ekstrimitas bagian proksimal.
• Klinis :
- Warna terang sampai keunguan. - Biasanya multipel.
- Bentuk seperti kubah, sedikit elevasi. - Permukaan licin ukuran 1 – 3 mm.
• Tindakan : Eksisi.
4. Pyogenik Granuloma ( Granuloma Teleangiektatikum)
• Merupakan proliferasi hemangioma kapiler yang sering terdapat pada tempat yang mengalami trauma, dan menggambarkan suatu proses proliferasi vaskuler reaktif.
• Dihubungkan dengan infeksi tapi sebenarnya bukan infeksi.
• Terutama pada anak-anak.
• Lokasi : ekstrimitas bagian distal, wajah
Mula–mula kecil, papel erythema dan cepat membesar, berwarna merah terang dengan gambaran lobulasi seperti Raspberry pada waktu membesar lesi menjadi bertangkai.
Pada perkembangan lanjutnya lesi berkrusta warna kuning, coklat atau hitam dengan eksudat purulen.
Mudah berdarah akibat trauma minor
• Tindakan : - Eksisi
- Kauterisasi
5.Salmon Patch
• Bentuk transien dengan superficial hemangioma yang sering ditemukan, terutama pada neonatus dan infant.
• Lokasi : sentral dahi dan wajah.
• Menghilang secara spontan perlahan–lahan pada akhir tahun ke–2.

Cavernous Hemangioma
• Merupakan rongga besar/sinusopid yang berisi darah, dibatasi oleh endotel, struktur sama dengan jaringan erektil/kavernous penis; menyebabkan deformitas bentuk & warna.
• Biasanya tidak terlihat pada saat lahir E > G, distribusi = strawberry hemangioma.
• Warna dan bentuk lesi tergantung dalamnya proses.
• Lesi superficial warna merah terang sampai gelap.
• Komplikasi :
- Gangguan kosmetik  warna - Lesi besar  distorsi, deformitas
- Perdarahan, infeksi, thrombose - Jaringan parut
• ………… irregular.
• Sedikit lebih tinggi dari kulit sekitar, kalau ditekan kosong.
• Lesi profunda : Licin, bundar atau lobulasi.
• Sering pada kepala, leher lokalisasi kulit & subkutis & otot.
• Konsistensi seperti spons.
• Tindakan : eksisi

Kapiler Kavernous Hemangioma
• Mengandung komponen kavernous pada bagian dalam dan kapiler pada bagian superficial.
• Sifat–sifat kombinasi.
Hemangioma Lain
1. Verrukous Hemangioma
• Lesi ini merupakan variasi mix hemangioma yang mengalami perubahan proliferasi aktif epidermis.
• Congenital.
• Tanda khas : - acanthosis
- papilomatosis
• Lokasi : Lesi soliter pada Extrimitas inferior, thorax, lengan bawah/depan.
• Sejak lahir, childhood.
• Permulaan :
• - lunak, batas tegas, kemerahan/kebiruan.
 membesar & berkembang.  gambaran keratotik & verrokous.
• Tindakan : Eksisi.
2. Keratotik Hemangioma
• Jarang ditemukan.
• Karateristik lesi berwarna merah ungu, berkutil, irreguler, sangat superficial, kadang-kadang terjadi gigantisme regional, karena lesi ini meluas ke dermis profunda, lemak sub kutan, otot.
• Tindakan : Eksisi.
3. Sclerosing Hemangioma
• Sering disebut : Dermato fibroma
Histiocytoma
Fibrosis sub epidermal
• E : 20 – 50 tahun.
• Sering pada ekstrimitas (trauma).
• Lesi soliter, batas tegas, sedikit elevasi, keras, nodul, warna kuning atau kemerahan, tidak nyeri, lekat pada kulit.
• Tindakan : Eksisi.
________________________________________
BASALIOMA
 Tumor epithelial kulit yang berasal dari sel basal epidermis.
 Nama lain :  Epithelioma sel basal  Tumor Komprecher
 Ulcus rhodent  Basal Cell Ca
 Ulcus Jacobi
 Lokalisasi :
 Muka 85 %
 Badan 10 %
 Anggota badan 5 %
 Faktor predisposisi :
 Kontak sinar U.V lama.  Karsinogen kimia.
 Radiasi berulang, dosis besar.  Kelainan genetik.
 Jaringan parut luka bakar.  Immuno supressi.
 Walaupun karsinogen bermacam–macam tumor ini terjadi sebagai akibat dari kegagalan sel basal untuk mengalami maturasi & keratinisasi.
 Gambaran Klinik :
 Sebagian besar terjadi pada wajah berupa satu/beberapa nodule translusen dengan pusat lebih dalam dari tepinya.
 Ulkus dengan krusta dan sering mengalami perdarahan, teleangiektasis letak tepat di bawahnya.
 Konsistensi keras, tidak induratif, letak dalam  rata/retraktif.
 Bagian tengah nodule  ulserasi.
 Kadang–kadang berpigmen  mirip melanoma.
 Tipe Basalioma
 Nodulo ulceratif
 Berpigmen/pigmented basal cell epithelioma
 Fibrosa/morphea like epithelioma
 Superficial
 Fibroepithelioma
 Penanganan
 Tujuan untuk menghilangkan lesi memberikan kesembuhan permanen dan hasil estetis yang baik.
 Pembedahan/eksisi.  Bedah kimiawi
 Radiasi  Sitostatika topikal/intralesi
 Bedah elektro  Bedah krio
 Kuretase  Laser
 Prognosis
 Umumnya baik, bila belum metastase kel. Lymphe regional paru–paru, hati & tulang
 Diagnosa Banding
 Karsinoma sel squamous
Umumnya daerah peralihan muko–kutan berbentuk papulo keratotik, keras, peradangan berulang–ulang, pertumbuhan sangat cepat & tidak ada teleangiektasis.
 Melanoma maligna
Utama pada ekstrimitas, berbentuk pigmented halo, tidak ada teleangiektasis metastasis cepat  lymfatik.
 Psoariasis
Krusta dilepaskan tepinya rata dengan sekitarnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar