Minggu, 15 Agustus 2010

ARITMIA JANTUNG

Typhoid fever: New trends in antibiotics usage
Gejala demam typhoid pada anak:
• demam > 7 hari
• gejala gastrointestinal yang menonjol: diare (39%), muntah (26%), mual (42%), nyeri perut (60%)
• biasanya mengenai usia > 5 tahun dan tanpa gejala lain
• terapi: sampai saat ini kloramfenikol masih merupakan 1st line terapi
• terapi yang dapat digunakan saat ini:
o kloramfenikol (panas turun dalam 4,2 ±1,1 hari)
o ampisillin
o amoxicillin
o ceftiaxone 50-80 mg/kg/hr IV dosis tunggal selama 5 hari (panas turun dalam 5,4 ± 1,5 hari)
o cefiksim 10-12 mg/kg/hr 2 dosis per oral selama 14 hari
o quinolone (tidak digunakan pada anak-anak, karena dapat menghambat pertumbuhan tulangnya). Pada dewasa penggunaan quinolone rata-rata dalam 1,96 hari panas sudah turun
o azithromicin (jarang digunakan)
• Diagnosa:
o kultur (sampai saat ini masig gold standard)
o widal
o IgM typhii dipstick
o Rapid Immunoassay test à cepat
o PCR (harus disertai dukungan klinis, mahal)
o Kedua tes terakhir dapat menggantikan pemeriksaan widal dimasa mendatang
• Dalam meminta pemeriksaan kultur harus disertai dengan pemeriksaan Resistensi
Clinical usage of extended released quinolones
Obat yang ditonjolkan : Ciprofloxacin
Pada kasus demam typhoid:
• IgM terbentuk pada hari ke 5
• IgG dahulu yang harus diperiksa pada infeksi sekunder typhoid
• Diagnosa: panas 3 hari atau lebih, kultur sal typhii positif
• Kultur faeces dan urine positive pada minggu ke 2 dan ke 3
• Pemeriksaan terbaru yang menjanjikan: TUBEX TF
• Terapi demam typhoid dengan sensitivitas 100%: ceftriaxone (penurunan demam terjadi pada hari ke 6,1), fluoroquinolon (penurunan demam terjadi pada hari 3,9)
• New once daily extended release Ciprofloxacin mempunyai efikasi yang sebanding dengan yang dosis konvensional.
• Rendahnya angka kejadian terhadap resistensi ciprofloxacin
• Fluoroquinolon adalah 1st line terapi untuk kasus UTI yang tanpa komplikasi didaerah resisten Cotrimoxazole >10%
• Ciprofloxacin juga digunakan untuk kasus pielonefritis akut tanpa komplikasi
Recent development of gram positive infections
Yang dibawakan oleh: Dr Fera Ibrahim
• Dalam kasus MRSA, obat yang saat ini digunakan:
o Vancomycin (saat ini sudah vancomycin resisten enterococcus)
o Ciprofloxacin
• Resistensi dapat terjadi karena:
• Selektif antibiotik à kuman menjadi sensitive
• Bakteri punya beberapa cara untuk menjadi resisten salah satunya adalah menurunnya permeabilitas bakteri terhadap obat
• Resistensi ada di plasmid, chromosom yang akan ditransfer
• ß-lactam: menginaktifkan protein binding penicillin
• bakteri itu sendiri sudah mempunyai fantor intrinsic resistance (contoh: Enterococcus) sudah mempunyai sifat resisten terhadap antibiotik
• Kesimpulan: meningkatkanya masalah perubahan epidemiologi dan resistensi terhadap gram positif, adanya penggunaan antibiotik yang tidak semestinya dan dibutuhkan kerjasama seluruh instansi kesehatan untuk mengatasi masalah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar